Sunday, January 31, 2010

Bismillah..





Tadi malem ada liverpool yang ditayangin di espn, berinisiatip lah kami ke depan hotel. Disana digelar seperti warung dadakan dengan tipi sebagai penarik jin dan manusia untuk berkunjung (saya golongan manusia ya..).
Saya berharap ada yang jual indomie rebus telor ayam bawang, akan tetapi karena yang jualannya bukan orang kuningan terpaksa mesen teh tarik ajah. (masih ngidam indomie rebus telor).
Abis pertandingan selesai, maka tidur deh sayah.






Pagi pagi (waktu malaysia bagian kita, yang mana jam 12) kita menuju tempat yang dituju. Kita mau naek cable car yang bisa membuat kaki lemas sepanjang 900 meteran naek ke puncak gunung.
Tapi sebelum kesana berhubung bensin udah tipis setipis perbedaan antara benci dan cinta (jiaaaaahhh), maka mengisi bensin lah si sayah. Mana ada di Indo tukang bensin sekeren inih coba..





Setelah mengambil dua belokan yaitu kanan dan kiri maka sampai lah kita di arena cable car. Ternyata atraksi ini terletak di oriental village. Tidak sesuai namanya, oriental village ini tidak melulu di dominasi oleh oriental, tapi ada juga arab, melayu dan tentu saja Jawa.
Mungkin disebut oriental karena arsitekturnya bergaya oriental minimalis (maafkan saya wahai para arsitek, karena asal nyebut suatu aliran arsitektur. Tapi maaf saya tidak suka mengkotak kotakkan aliran baik arsitektur maupun musik, tapi saya suka britpop)






Nah inilah yang saya naksud aliran arsitektur oriental minimalis. Yang penting ada warna merahnya. Jika diteliti lebih lanjut, terlihat puncak gunung yang merupakan station dari cable car tadi.






Ini merupakan kolam dari oriental minimalis tadi. Yang utama dari setiap kolam adalah aer mancur (bukan nama produk).





Naaahh inilah cable car yang dimaksud. Memang bentuknya tidak seperti mobil pada umumnya yang merupakan terjemahan dari car. Kok diliat liat mirip alpuket ya.. Apa karena gw lagi ngidam jus alpukat dan indomi rebus telor kali ya.. Hmmmm..






Setelah menaiki cable alpuket tadi, eh cable car tadi,, disajikan lah kita dengan pemandangan yang cukup membuat jantung berdegup kencang (lebih kencang dari nembak cewe) karena tingginya alpuket, eh cable car ini. Buseeettt... Kaki saya aja gemeteran pas ada di dalamnya.





Setelah menempuh perjalanan yang sangat mendaki sampailah kita di terminal pertama. Pemandangannya indah buanget, subhanallah.. Cantik sekali.






Pemandangan dari 652 m diatas permukaan laut indah banget bukan. Fyi Bandung berada 700m diatas permukaan laut, tapi bedanya di Bandung laut ga keliatan. Jadi klo di Bandung mending liatin nengnya aja, ga kalah cantik kok.





Dari stop pertama ini, terlihat stop kedua nun jauh di puncak gunung sana. Terlihat jembatan yang menghubungkan antara dua puncak. Wiiihhh serem juga tuh klo liat bawah.






Sampai lah kita di stop kedua, langsung kita menuju jembatan tadi. Ini diambil dari ujung jembatan. Anginnya menerpa keras bak ombak tinggi di tengah samudra. Jembatan terasa goyang melebihi goyangan bajai. Dan kaki pun terasa lemas tak berdaya. Sumpah... Sereeemm!!






Di stop kedua ini selain jembatan tadi, terdapat dua tower pengamatan yang bisa melihat ke pantai yang berada nun jauh di bawah. Foto yang ini salah satu dari towernya beserta jalan penghubungnya.






Dan yang ini yang satunya lagi.
Setelah semua tower disambangi, dan jembatan disebrangi. Kami memutuskan untuk turun karena hari makin larut dan jadwal kepulangan semakin dekat.
Bandara International Langkawi adalah tempat yang kita tuju berikutnya.






Setelah check in dan sebagai macamnya, kita menunggu di dalam. Berhubung pesawat datangnya masih lama, maka kami sempatkan untuk berfoto foto dulu sebagai kenangan.
Mungkin anda familiar dengan alay yang satu ini (dia alay musiman, bukan alay sejati), yup dia adalah tukang beca tapi potograper yang kemaren.
aY0uww G4ndH p0ttow duYYuu (maaf kerusakan bukan pada monitor anda, ini hanyalah suatu jenis lain dari yang namanya kreatifitas).








Daaaaaaaannnnnnn....





Inilah salah satu kegunaan dari sekian banyak kegunaan sarung (selain menangkap ular). Sarung bisa digunakan sebagai selimut portable jika anda menunggu pesawat dan cukup lelah untuk duduk sehingga anda tertidur. Jadi bawalah sarung jika anda bepergian!!.

Udah ah ngantuk...



Masih ngidam Indomie rebus telor rasa ayam bawang...

Saturday, January 30, 2010

Bismillah..




Sebenernya hari ini niatnya ngejar sunrise,, berhubung si partner jalan jalan masih di alam abstrak dan terlihat menikmati masa masanya di sana, ga tega ngebangunin.
Jadi berangkat abis sarapan aja..
Ini nih perangkat tempur si kawan saya yang potograper beneran.
Nikon D300, Nikon D50, dengan lensa 70-200; 24-70; 10-22; dan sebiji fish eye. Kebayang beratnya kaya apa. Jadi sebenernya propesi potograper itu membutuhkan fisik yang kuat di dalam jiwa yang sehat!. (saya bukan potograper, saya turis).




Berhubung kita adalah backpacker (karena membawa backpack) yang awam tentang daerah ini maka terlebih dahulu kita ke tourism center. Disana tanya tanya tentang rencana kita untuk island hoping pake boat kecil.
Tidak lupa saya poto poto dulu si wira coklat maticnyah.
Ternyata tuh island hoping berangkat jam 14:30, berhubung masih jam 11:30 kita males nunggu disitu. Tercetuslah ide briliant nan bijaksana, poto ama buaya (rencana awal ke langkawi). Kita lihat peta, ternyata kandang buaya terletak nun jauh di ujung barat, sementara kita berada di ujung timur pulau.
Dengan membulatkan tekad dan mengeluarkan skill menyetir laksana supir angkot di bandung, maka kita menuju kandang buaya dengan kecepatan yang lebih cepat dari buaya berlari.






Naahh inilah tiket masuk ke tempat si buaya, harga masuknya sekitar RM10, eh bukan sekitar deng, udah pas ini 10, tertera di tiketnya.
Oh ya disebelah kanannya itu dikasih kalendar dengan ilustrasi si buayanya. Saya peringatkan jangan tertipu dengan ilustrasinya, sama sekali jauuuhhh lebih menyeramkan, heran kenapa mereka memasang muka yang lucu dan menggemaskan itu.





Naaaaahhh inilah yang muka aslinyaa. Jauh kan dari gambar yang tadi.






Setelah dari buaya kita berusaha memacu gas karena mengejar perahu.
Inilah poto sang supir berbaju kuning sedang konsentrasi penuh karena akan dipoto.






Akhirnya dapetlah kita perahu pada saat saat terakhir. Berbarengan dengan 2 keluarga, kita berbagi perahu bersama.
Memecah ombak, menantang matahari, dan memoto pulau.





Nih setelan harus tetep safety, biar ga dapet stopcard karena ga HSE.. (takut kena peringatan :p)






Inilah para anggota boat ceria ini. Yang seperti tukang beca itu adalah potograper yang bawa banyak lensa itu. Dibelakang adalah keluarga ceria bersama putra putrinya. HSE banget kan kita..






Nyampe pulau pertama langsung lah kita membuat poto poto iseng. Duh sapa tuh pake baju kuning topi coklat? Tiga kata buat lu,, kuaciaann deh lu.. Hahahahaha...
Eh sebentar, itu kan poto saya,, gubrak... Kuasiaaann deh saya... Hihihihi,,






Di pulau ini ternyata ada hiburan yang cukup familiar di pantai pantai. Parasailing, banana boat, dan topeng monyet (banyak monyet, tapi ga bertopeng kata ibu ibu penjual warung yang ternyata adalah orang madura, ditunggu buka warung satenya ya bu)





Setelah sejam kita beranjak kembali menuju lautan tapi bukan samudra.
Ini si kepala keluarga ceria 1 mau naek perahu.





Perjalanan berlanjut kembali, kita dibawa ke daerah elang (bukan nama terminal di Bandung).
Setelah ditebar ikan, elang elang itu berkumpul dan menukik tajam kebawah pada saat mengambil ikan itu, atraksi ini disebut eagle feeding.





Abis ngasih ikan untuk dimakan elang, kini giliran ikan ikan yang kita kasih makan (tapi bukan kita beri elang untuk dimakan ikan, sebagai tindakan balas dendam. Lagi pula si ikan bukan ikan yang pendendam).






Di tempat ikan itu, kita melihat juga seekor hiu macan tutul. Beruntung hiunya cuma satu, karena jika dia membawa dua temannya, maka atraksinya akan diberi nama trio macan tutul (hiu ini tidak ada hubungannya dengan trio macan yang terkenal di pantura)




Setelah itu kita melewati daerah yang disebut dayang bunting, karena batu gamping yang menyusun gugusan pulau ini jika dilihat dari jauh seperti seorang wanita yang sedang mengandung (gunakan imajinasi anda). Berhubung dulu belum ada suster, maka daerah ini ga disebut suster mengandung. Dan jika ini terdengar oleh punjabi brothers, mungkin akan dijadikan sinetron. Dayang Bunting 1-7. Atau mungkin jika seorang sutradara film lepas terilhami maka akan ditambah embel embel "hantu" untuk jadi film layar lebar: "Hantu Dayang Bunting".

(kebayang ada dayang segede ini, yang membuat bunting segede apa ya itunya,, kepalanya maksudnya, eh idungnya deh,, untuk menghindari interpresasi yang sesat)






Perjalanan berlanjut kembali menuju pulau terakhir, dimana terdapat geopark dan danau aer tawar di tengah pulau.
Dan disini lah, para pemeran utama dalam atraksi topeng monyet bebas berkeliaran. Setelah mereka cukup umur dan mengikuti training ketat, mereka akan dikirim ke Jakarta untuk mengadu nasib di Ibukota Indonesia (karena blom nemu atraksi topeng monyet di KL).




Akhirnyaaa setelah bermenclok menclok dari pulau ke pulau, kita kembali ke pulau utama.
Tujuan pertama adalah warung makan, emangnya cuma elang dan ikan yang butuh makan. Kita pun ga mau kalah, kita akan memberi makan pada kami. Judulnya "potograper feeding".
Ayo dong pose dulu,,, gimana makaannnyaa??
"mantap gan" (sambil mengacungkan jempol)






Setelah makan kita kita balik ke hotel, dan pas banget karena sunset sudah dimulai.
Yaaa pasang posisi di jendela, satu dua...
Inilah poto sunset dari jendela kamar..
Sekian dulu ah hari ini, cape,, mau berendem di bathtub dulu,,




Besok pagi harus dapet sunrise, karena udah dapet poto buayanya.

Friday, January 29, 2010


Okeh, setelah nyampe LCCT, langsung kita check in karena udah agak mepet juga waktunyah
Ini tiketnya, duduk di pas samping sayap tempat emergency exit berada. Yang duduk disini adalah orang orang yang bertanggung jawab, karena eh karena anda adalah kunci dari pintu keselamatan (apaan sih)
Penerbangan makan waktu 45 menit sajah.
Mana tu pilot terbangnya rendah pula, jadi keliatan deh tuh pulau pulau.





Akhirnya mendaratlah si travel ini di Langkawi.
Bandaranya cukup bagus, lebih bagus dari Bandung malah. Heran, padahal Bandung kan kota besar, lebih gede dari pulau ini.
Semoga Dede Yusuf mendengar keluhan ini, supaya bandaranya diperbagus.





Setelah keluar dari pesawat, maka saatnya kita memikirkam tentang transportnyah.
Di sini penyewaan mobil dan motor menjadi bisnis yang cukup lumayan laku.
Counter counter penyewaan mobil berjejer di pintu keluar bandara.
Dengan pertimbangan si bapak yang manggil manggil dengan semangat, maka kami memilih si bapak ituh. (padahal mau milih yang mana aja ternyata sama aja, baru nyadar kemudian)
Akhirnya memilihlah kita mobil. Kriteria yang kita tetapkan adalah mobilnya matic dan paling murah. Dan pilihan jatuh ke proton wira.




Ini mobilnya, bentuk sedan matic warna krem.
Mobil ini yang bakal nemenin selama disini.





Nyampe hoteeell, akibat pihak hotel yang telat bersiin kamar dan kita memasang muka cemberut sambil bisik bisik not recommended gan. Kamarnya di upgrade,,, yippieee.. Dapet kamar di lantai 12 hotel Bayview. Ini pemandangannyaaa..




Lapeerrr, cari makan siang juga, tadi liat KFC, mampir dulu deh.
Baru kali ini di KFC dikasih sendok besi,, haaahahahahaha...




Abis kenyang jalan jalan susur pantai naek mobil.
Eh pas lewat ada ayunan backgroundnya pantai,, poto duluu..




Jalan jalan berlanjut menuju pantai di barat, tujuannya mengejar sunset.
Muter muter, salah jalan, sampe mentok ke jalan buntu akhirnya terbayar dengan dapet sunset yang cantik.

Ah segini dulu nulisnya,,
Berhubung pake HP, agak agak susah nanti aja yang lengkapnya pas dah di kosan.



Tetep blom foto ama buaya :(

Thursday, January 28, 2010



Dari KL Sentral naek bus ke LCCT (bandaranya aer asia), RM 9 sahaja.
Perjalanan akan memakan waktu 1 jam.


Siap siap dari kosan sebelum cabut
Kamera, ipod, alat mandi, dan juga ga boleh lupa...
Alat multi fungsi untuk survival "sarung!"
Bisa digunakan untuk sholat, selimut, bahkan untuk menangkap ular.

Wednesday, January 27, 2010




fishball noodle RM 4.3 sahaja
favorit makan siang, gurih mengenyangkan

taken by iPhone 3GS


burung yang paling pagi bangunnya paling banyak dapet cacing
tapi kan saya manusia,
klo gitu potograper yang paling pagi bangunnya dapet langit bagus deh
Subhanallah....
Alhamdulillah untuk..
masih bisa bangun pagi ini
masih bisa buka jendela
masih bisa hirup udara pagi nan segar
masih bisa nyetrika
masih bisa garuk kepala
masih bisa mandi
masih bisa mikir
masih bisa liat
masih bisa buanyak hal lainnya




juga...
masih bisa punya cita cita...





Saya bosan dengan pengagungan suatu alat.
semua orang bisa memakai alat canggih dan mahal
tapi tidak semua orang mampu membuat suatu mahakarya daripadanya
saya pun salah satu amatir yang BELUM mampu membuat mahakarya
tapi saya tidak berhenti untuk berusaha

saya akan coba mengoptimalkan karya dari alat yang saya punya
kamera SLR biasa, kamera pocket, dan kamera HP

doakan sayah..

Monday, January 25, 2010


 taken by iphone 3GS



Disini mencoba untuk semuanya berawal.
Pintu gerbang kemana saja
Jendela tuk mengintip
Langit yang tak ada batasnya

Sunday, January 24, 2010

Introduction

Diilhami dari catatan perjalanan kawan,
maka dengan ini saya buat blog yang menceritakan perjalanan si gembel ke tempat tempat yang relatif cukup menarik dalam hidup saya.


selamat menikmati